Peran Swasta
Analis Keuangan Universitas Fajar (Unifa) Wawan Darmawan menuturkan bahwa jika dibandingkan dengan simpanan tiering lainnya, simpanan nasabah di atas Rp5 miliar merupakan yang paling tinggi pertumbuhannya dibandingkan simpanan dengan tiering lainnya.
Akan tetapi, simpanan di atas Rp5 miliar justru didominasi oleh korporasi swasta yang mencapai 49,14 persen, sedangkan untuk nasabah perseorangan hanya 17,92 persen.
“Jadi, benar bahwa distribusi rekening simpanan nasabah kaya meningkat, namun bukan berarti nasabah kaya tersebut berasal dari nasabah perseorangan atau yang biasa disebut orang kaya naik level,” tuturnya.
Hal ini dikarenakan, dominasi simpanan di atas Rp5 miliar tersebut berasal dari korporasi swasta. Mayoritas simpanan di atas nominal Rp5 miliar itu dalam bentuk simpanan deposito, khususnya deposito dengan jangka waktu satu bulan dan tiga bulan.
“Tentu saja oleh karena suku bunga Bank Indonesia (BI) yang masih tinggi di sepanjang tahun ini. Selain itu, juga pada Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau produk-produk wealth management seperti reksadana,” paparnya.
Ia melihat para nasabah di segmen high networth akan lebih cermat mencari instrumen investasi untuk membiakkan dananya menjadi lebih produktif.
Berinvestasi di instrumen saham, maupun pada Kripto Currency/Bitcoin tentu memiliki risiko.
“Berinvestasi fisik juga membutuhkan waktu yang lama dalam pengembangannya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi mereka untuk kembali ke Bank,” terangnya. (sae/zuk)