Oleh: Bahar Merdhu/ Seniman dan Dewan Kehormatan DKSS
Dari Raker Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS), tampak sekalian orang, peserta Raker sedang mengamati sosok seseorang yang berdiri, saya, Bahar Merdhu. Kejadian berlangsung pada penutupan Raker tersebut, dimana saya membuat gerakan atau aksi yang saya upayakan tak terduga oleh mereka jika sesungguhnya aksi itu sebuah gimmick performance Monolog kecil (sekalian menguji konsep Teater Imaji) yang sementara saya dalami.
Dimulai saya meminta pada pimpinan sidang, agar diberi kesempatan menutup Raker tersebut. Meski terlihat, Brutus (pimpinan rapat) tampak bingung dan panik, saya tidak perduli, sebab memang itu kehendak saya yang sengaja membuatnya jadi bloon, agar kemudian dia Sang Brutus memperbolehkan saya akhirnya menutup acara.
Saya berdiri, dan bergerak ke tengah, menyampaikan, sebelum menutup Raker ini, nantinya setelah Raker ini, saya berharap bisa mendapatkan panggung seluas ini, di atas panggung saya ingin ada ruang yang berisi lemari, kulkas, meja, serta segala macam peralatan dan perabot lainnya, lalu dari mana mendapatkannya.
Nah dari situ, dan saya kemudian bereaksi secara imajinasi mendatangkan, mengangkat segala perabot itu, tetapi saya butuh ada orang membantu mengangkatnya, ayo Alam, Alief, Jamal, lainnya, bantu saya mendatangkannya, mengangkatnya, lalu letakkan di atas panggung ini. Di sudut ruang, kiri, kanan, tengah.
Ayo semua bekerja. Kerja! Kerja! Kerja!, Banyak dari mereka bereaksi, secara imajinasi berakting bekerja, hingga gimmick dari sebuah performance Monolog Kecil itu saya sudahi.