“Jangan,… tolong, Ram. Jangan lakukan… saya tak biasa.” Kata saya mengelak.
“Lakukan apa ?” Ram balik bertanya, heran, dan menatap saya curiga.
“Tak biasa bagaimana ?” Lanjutnya tak mengerti.
“Ram tadi bilang, saya ini mirip istrinya Ram ?” Jawab saya, berusaha bergeser dari sajadah.
Kembali Ram menatap saya, dan tiba-tiba ia cekikikan sambil berkata: “Kak Mahrus salah tanggap. Maksudnya, kita mirip istriku yang sering mengingatkan aku untuk salat.” Mendengar itu, saya pun segera membantu Ram cekikikan. Subuh kian bening. Mi’raj dialog batin kepada Allah lewat salat sudah kami tunaikan. Tinggal Israq ke sesama manusia harus ditingkatkan. Salah satu medianya ialah silaturahmi antar sesama seniman. *
Malino, 2 Juni 2024