FAJAR, MADINAH-Seluruh Jemaah Calon Haji (JCH) reguler gelombang pertama sudah meninggalkan kota Madinah. Saat ini mereka sudah berkumpul di Makkah untuk menunggu wukuf di Arafah.
Suasana Masjid Nabawi yang semula diramaikan oleh JCH reguler Indonesia, sudah berangsur sepi dari wajah-wajah warga Indonesia. Yang tersisa jemaah haji plus.
Minggu kemarin, sebanyak 208 jemaah Tazkiyah Konsorsium Himpuh juga sudah meninggalkan Kota Madinah menuju Makkah.
Rombongan haji khusus yang menjadikan Singapura sebagai titik kumpul mengusung tema sehat, damai dan harmoni dengan konsep holistic spiritual.
“Kami ingin jemaah sehat, nyaman dan tenang dalam beribadah,” kata H Ahmad Yani Fachruddin, founder Tazkiyah Travel, Jumat, 31 Juni 2024 di Madinah.
Tim media centre haji (MCH) bertemu denganya di Hotel Al Aqeeq Madinah, tempat 208 JCH Tazkiyah menginap.
Ahmad yang didampingi dr Wachyudi Muchsin SKed SH M.Kes C.Med dan dr Muhammad Rusly, M.Kes, mengatakan bahwa pihaknya berusaha memberikan layanan terbaik bagi jemaahnya. Bukan hanya terkait akomodasi dan transportasi, tetapi juga layanan kesehatan.
Untuk itu dia menyiapkan tim dokter berpengalaman yang mendampingi jemaah mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan ke tanah air. “Kami siapkan dokter yang bukan saja pengalaman di bidangnya tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada jemaah saat melayani,” kata Yani, panggilan akrab Ahmad Yani sembari memperkenalkan tim kesehatan konsorsium.
Menurut dr Wachyudi Muchsin, 208 calon jamah haji di bawah naungan konsorsium Himpuh, semua dalam keadaan kondisi sehat. Pihaknya sudah melakukan upaya preventif sejak sebulan sebelum berangkat.
“Kami berupaya agar semua jemaah sehat jauh sebelum berangkat. Kami mempersiapkan dan memantau kesehatan jemaah sebelum pemberangkatan,” cerita Wahyudi Muchsin.
Wahyudi yang biasa disapa dokter Koboi ini mengatakan pihaknya juga memberi pelayanan prima kepada jamah haji Lansia Seperti pengalaman tiga musim haji sebelumny, jemaah lansia rentan mengalami kelelahan saat prosesi ibadah haji.
Menurut Yani dan Wahyudi, tahun 2024, jumlah jemaah haji merupakan jumlah jemaah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia.
Penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) kata dia, ikut merasakan penambahan itu. Meski demikian, jumlah jemaah yang ingin berhaji melalui haji khusus tetap jauh lebih besar dari kuota yang tersedia.
Kuota Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M sebesar 221.000 jemaah. Selain itu, Indonesia juga mendapat kuota tambahan sebesar 20.000 jemaah.
Sebanyak 10.000 kuota tambahan diperuntukan bagi jemaah haji reguler, sementara 10.000 lainnya untuk jemaah haji khusus. Sehingga total jemaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 orang. Terdiri dari 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. (er)