FAJAR, MADINAH-Menjadi petugas haji tidak mudah. Seleksinya ketat. Selain harus memiliki kemampuan fisik, petugas haji juga harus memiliki komitmen memberikan pelayanan yang maksimal kepada jemaah.
Hal itulah yang ditunjukkan H Muhammad Syairin. Pria yang menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini, berangkat menjadi petugas haji 2024.
Keberangkatannya ini bukan kali pertama. Syairin, sapaan akrabnya, pernah punya pengalaman sebagai ketua kelompok terbang (kloter) pada 2017. Pada musim haji tahun ini, pria kelahiran 1971 ini, dia berangkat menjadi petugas haji pusat. Syairin dipercaya menjadi pembimbing ibadah di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah.
Tugasnya wara-wiri ke semua sektor untuk memberikan bimbingan ibadah kepada jemaah haji Indonesia. Termasuk membimbing jemaah yang mengambil miqat di Bir Ali.
Dalam menjalankan tugas Syairin selalu berusaha menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap jemaah. Khususnya para lansia dan membutuhkan bantuan.
“Saya berusaha bekerja tulus dan ikhlas saja. Kalau ada yang membutuhkan bantuan, ya saya bantu. Karena saya jadi petugas untuk melayani,” ujar Syairin.
Ayah satu anak ini berkisah tentang beberapa pengalaman sebagai petugas yang sangat berkesan baginya. Seperti saat membantu seorang lansia yang ketinggalan pesawat di bandara.
“Saya tenangkan dia. Saya perkenalkan diri sebagai petugas. Nenek itu baru tenang saat saya sampaikan petugas akan bantu,” katanya mengingat kejadian pada 2017 itu.
Peristiwa lainnya yang membekas di hatinya, saat terjadi angin topan di Madinah. Seorang jemaah yang panik karena hampir terkena pintu jendela yang jatuh, berhasil dia tenangkan.