FAJAR, MADINAH-Rita Emiliza, 58 tahun, terpaksa berangkat ke Makkah tidak bersamaan dengan rombongannya. Dia juga terpaksa meninggalkan suaminya yang sedang dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Madinah, Arab Saudi, karena masih harus menjalami perawatan medis pasca operasi saraf terjepit.
Meski terpisah dari rombongan dan suami di rumah sakit, jemaah asal Palembang ini tetap menunjukkan sikap tegar saat diajak berbincang dengan tim Media Centre Haji (MCH) Madinah, di Kantor Daker Madinah. Sesekali dia tertawa ketika berbagi cerita kenapa dia berpisah dengan rombongan kloternya.
“Ini sudah jalan Allah SWT. Saya harus terima. Insya Allah saya akan bertemu teman-teman saya dan suami nanti di Makkah,” ujarnya penuh semangat.
Kami bertemu Rita saat menikmati sarapan di Kantor Daker Madinah. Dia baru saja dijemput petugas haji dari rumah sakit, tempat suaminya dirawat, Kamis, 30 Mei 2024. Dia akan istirahat sejenak, mandi dan berangkat mengambil miqat di Bir Ali sebelum berangkat ke Makkah.
Kami yang melihatnya duduk sendiri di salah satu meja makan mengajaknya mengajaknya berbincang.
Bonandar, suaminya sudah lama sakit saraf terjepit. Saat di Madinah, sakit suaminya makin parah. Dia menduga karena terlalu lama duduk di pesawat. Bonandar pun dilarikan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) lalu dirujuk ke RS King Fath. Hasil diagnosa dokter, Bonandar harus jalani operasi. Rita pun mendampingi. “Kami tidak dipungut biaya. Gratis. Saya pun dapat jatah makan dari rumah sakit,” kata Rita.
Meski dia di rumah sakit. Namun Rita tidak bisa menemui sang suami di ICU. Setelah kondisi suami membaik dan bisa berkomunikasi dengannya meski lewat handphone, Rita ikhlas berangkat ke Makkah sendiri.
Dan pagi itu, perempuan Luwuk Linggau, Palembang ini kami ajak ke kamar untuk mempersiapkan diri mengambil miqat. Dia diberangkatkan Pukul 14.00 Wita. “Kami berterimakasih atas pelayanan yang baik petugas haji. Suami saya juga akan diantar ke Makkah,” kata Rita dengan senyum. (er)