Ketika hendak mundur, saat itulah dua orang laki-laki bertanya ke mereka. “Ingin cium hajar aswad ya? Nanti saya tolong,” kata dua laki-laki itu ke Juswati dengan bahasa bugis.
Laki-laki itu lalu memberikan aba-aba agar Juswati dan rekannya memegang pundak mereka. Seorang lainnya melindungi dari belakang. “Kami disuruh pegang pundaknya. Satu orang lagi mengawal dengan merentangkan tangan. Kami berhasil mencium dua kali hajar aswad,” urai Juswati.
Dia bersyukur karena keinginannya terkabul dan tidak perlu berdesak-desakan. Juswati merasa sangat dimudahkan. Dia mengaku tidak kenal dengan dua laki-laki berbahasa Bone yang menolongnya. Baginya, dua pria itu adalah ‘malaikat’ penolong. “Bagusnya tidak bayar, digratiskan. Saya tidak kenal sama mereka. Ini orang cakap (bicara) Bugis, jadi termasuk malaikat lah,” katanya. (erniwati/*)