FAJAR, MADINAH-Tertangkapnya 24 Jemaah Indonesia yang ketahuan menggunakan visa ziarah untuk berhaji menggelitik Dr Hasrullah, dosen senior Fakultas Fisipol Universitas Hasanuddin. Hasrullah yang saat ini sedang menunaikan ibadah haji melalui penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK), menyayangkan masih adanya pihak-pihak yang melakukan pembodohan.
Masyarakat kata dia, harus mewaspadai praktik promosi berhaji dengan biaya murah dan tanpa antre. Kasus tertangkapnya 24 jemaah yang tidak mengantongi visa haji di Bir Ali menjadi cermin untuk lebih hati-hati saat menentukan travel yang akan mengurus perjalanan ibadah haji. Pilih yang memberikan kepastian bahwa travel bersangkutan memberangkatkan dengan visa haji.
“Kasihan kalau tertipu. Uang yang dikeluarkan pasti tidak sedikit. Sebelum memilih travel, pastikan bahwa biro hajinya kredibel dan punya pengalaman memberangkatkan jemaah haji dan tidak pernah terlibat kasus. Pastikan bahwa Anda akan berangkat dengan visa haji,” harap Hasrullah yang ditemui di Hotel Al Aqeeq Madinah, Rabu siang, 29 Mei 2024.
Hasrullah yang saat ditemui sedang diperiksa kesehatannya oleh dr Wahyudi Muchsin, tim medis Tazkiyah Travel, mengatakan bahwa dia sebelum menentukan berangkat berhaji dengan program haji plus, ia melakukan survei kecil-kecilan terlebih dahulu ke beberapa biro perjalanan haji di Makassar.
“Saya bersyukur sekali karena bisa berangkat berhaji tahun ini dan mendapatkan pelayanan maksimal. Mulai dari penerbangan, layanan hotel bahkan makanan. Dan insya Allah menjadi jemaah haji resmi. Semoga menjadi haji mabrur,” kata dosen penggagas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ini.