FAJAR, MAKASSAR—Masyarakat sekitar wilayah Kolonodale-Bungku setiap hari mengeluh mati lampu. Mereka mengeluhkan lampu terkadang tiga kali sehari harus mati.
Hal ini yang membuat mereka geram dengan pihak PLN yang ada di daerah Morowali dan sekitarnya. Pasalnya pasokan listrik yang disiapkan, tidak mencukupi. Ini karena terhentinya pembangunan tower. Sehingga pemadaman bergilir, harus dilakukan setiap hari. Kurangnya tower PLN sehingga tak ada transmisi yang memperkuat aliran listrik.
Manajer Proyek PT. Megarindo Power, Tunggul Eddy mengatakan sebetulnya mereka telah menjalankan pengerjaan pembangunan progres pekerjaan transmisi Kolonodale-Bungku Section 1. Namun saat ini belum selesai secara menyeluruh, baru sampai di 70 persen pengerjaanya. “Pengerjaan tower yang mengaliri listrik, sementara dihentikan sebesar 30 persen. Ini karena ada beberapa kendala,” ucapnya.
Tunggul menjelaskan jika sampai dengan November 2023 Megarindo Power telah menyelesaikan 84 Tip pondasi dari 114 Tip (lokasi). Lalu 8 Tip sedang berjalan dan ada yang sudah selesai. “Nah yang belum kami kerjakan adalah lokasi di lahan sawit, karena menunggu instruksi Direksi Pekerjaan dari PLN,” tuturnya.
Kata Tunggul, kendala tersebut memang harus ditangani langsung oleh pihak PLN. Karena untuk pemasangan tower PLN untuk pondasi. “Nah ini yang buat listrik di sana masih sering mati-mati,” tuturnya.
Sementara untuk kesiapan tenaga kerja PT Megarindo, sudah mencukupi. Kendalanya memang pembebasan lahan.“Kalau diminta datangkan SDM itu kami siap, tetapi percuma ada SDM kalau belum ada instruksi PLN. Untuk dipakai pasang pondasi,” ucapnya.