MAKASSAR, FAJAR–Transportasi massal di Makassar masih sangat kurang. Hanya Teman Bus dan Damri yang ada saat ini.
Teman Bus diharapkan menjadi prototipe transportasi massal, sembari mendorong kendaraan ramah lingkungan. Selama dua tahun ini, World Resources Institute (WRI) Indonesia alias Yayasan Institusi Sumber Daya Indonesia mengawal isu ini.
Mereka mendorong konsep transportasi biru-hijau, utamanya di pusat kota hingga pesisir. WRI menaruh atensi besar terhadap sistem transportasi di Makassar, termasuk masih banyaknya kendala mewujudkan interkoneksi transportasi massal.
“Kami membuat rancangan kawasan di titik nol Makassar hingga ke pesisir. Semacam desain konseptual,” ujar Paulista, Humas WRI Indonesia kala berkunjung ke FAJAR, Senin, 27 Mei.
WRI concern terhadap isu pembangunan perkotaan yang di dalamnya ada transportasi dan kelautan. Menggabungkan energi terbarukan untuk tranportasi massal di kawasan pesisir merupakan rekomendasi untuk keadilan akses bagi seluruh warga.
Teman Bus juga menjadi perhatian. Sebab, saat ini, rutenya masih terbatas dan belum terkoneksi. Padahal, kendaraan publik ini berpeluang mengalihkan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan kendaraan pribadi.
“Kami juga mendorong penguatan Teman Bus. Sisa mengatur rutenya. Hasil rekomendasi kami adalah revitalisasi transportasi umum di Makassar,” imbuh Ita, sapaan akrab Paulista.
Sementara itu, Dimas Nu’man Fadhil, Urban Development Senior Program Lead WRI Indonesia mengatakan ini merupakan tahun ketiga pihaknya mendampingi penyusunan konsep revitaliasi transportasi di Kota Angingmammiri, julukan Makassar.