MAKASSAR, FAJAR — PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) mengembangkan sayapnya dalam profit pada sektor hortikultura. Bekerja sama dengan Sekar Group, Perseroda Sulsel ini menyasar dua kecamatan di Kabupaten Gowa.
Selain Sulawesi Palm Oil Belt, PT SCI juga memprogramkan pengembangan lahan hortikultura. Saat ini, mereka menargetkan ada 200 hektar lahan petani/masyarakat yang dibentuk kemitraan.
Bekerja sama dengan Sekar Group, PT SCI menanggung biaya produksi, bibit, pupuk, hingga tenaga kerja di sana. Saat ini, lahan yang sudah diidentifikasi berada di Kabupaten Gowa (Tonasa dan Kanreapia). Nantinya, Sekar Grup yang bakal memproses dan membuat produknya.
Targetnya adalah 10 ribu hektare jika lahan di Sinjai juga bisa digarap. Industri pengolahannya juga akan dibangun di sekitar area pertanian hortikultura. PT SCI pada awal program ini memberi kebebasan para petani akan menggarap jenis hortinya.
“Kita menggandeng Asuransi Takaful, dia menanggung yang namanya gagal panen. Yang menarik, menanggung juga gagal bayar. Misalnya utang/KUR, kalau gagal panen, mereka yang bayar (saat petani gagal panen),” terang Plt Direktur Utama PT SCI Machmud Achmad, kemarin.
Sebelumnya, Komisaris Utama PT SCI Tanri Abeng mengungkapkan, BUMD harus diberdayakan. PT SCI sebagai Perseroda harus punya data tarik yang kuat bagi investor.
Menurut Tanri Abeng, pembangunan negara harus dimulai dari daerah seperti Provinsi Sulsel ini. Apalagi pembangunan itu ada keterlibatan aktor-aktor ekonomi dan pengusaha.
“Saya yakin bahwa pembangunan negara dan bangsa itu harus terjadi di daerah. Dan karena saya meyakini bahwa pembangunan itu bersumber dari pelaku ekonomi,” kata Tanri Abeng. (uca)