English English Indonesian Indonesian
oleh

Komunitas Nelayan Keluhkan Dugaan Praktik Mafia Solar Subsidi di Bulukumba

FAJAR, BULUKUMBA — Dugaan praktik mafia minyak dan gas (migas) jenis solar subsidi kian marak di Kabupaten Bulukumba. Bahkan sudah meresahkan komunitas nelayan.

Salah seorang nelayan, AD mengaku resah dengan praktik-praktik penimbunan solar di Kecamatan Gantarang. Ada dua titik penyimpanan. Satu titik di Kelurahan Matekko. Titik lainnya ada di Kelurahan Jalanjang. Kecamatannya sama. Masuk wilayah Gantarang.

Lokasi dan aktivitasnya pun, kata dia, mudah dijumpai. Titik penampungan di Kelurahan Matekko misalnya. Kira-kira berjarak 300 meter dari jalan poros Makassar – Sinjai. Belok kanan dari bengkel motor yang berada di jalan poros. “Ada juga penjual bakso di situ,” bebernya.

Hanya saja, lokasi di Kelurahan Matekko ini diduga sudah dibersihkan. Beberapa drum dan tandon di atas lahan yang kira-kira berukuran empat meter x lima meter itu diduga sudah dibersihkan, pasca ramainya pemberitaan terkait dugaan penimbunan solar, Selasa, 21 Mei. Tim Polres Bulukumba pun hanya menemukan lokasi kosong.

Di atas lahan yang dikeliling pagar bambu itu, masih terdapat bekas barang-barang tersebut. “Sepertinya sudah dibersihkan. Di tempat ini, hanya penampungan sementara. Kalau sudah cukup dibawa ke gudang yang satu (di Jaranjang),” ungkapnya.

Adapun titik kedua yang diduga menjadi penimbunan solar subsidi berada di Jalan Poros Makassar – Sinjai. Masuk Kelurahan Jaranjang. Lokasinya tidak jauh dari batas kota. Di sekitarnya ada kantor PLN. Di sebelah kanan terdapat pabrik kapas.

Nah, lokasi gudang kedua ini cukup mencolok. Berdiri di atas lahan kira-kira 1.000 meter. Gudang ini dikelilingi tembok. Pagarnya terbuat dari seng yang sudah dicat berwarna merah.Di atas lahan itu terdapat bangunan semi permanen. Di dalamnya ada tangki. Ukurannya kira-kira 5.000 liter. Juga, ada tandon. Kira-kira berdiameter dua meter. Tingginya dua meter atau tiga meter.

News Feed