FAJAR, MADINAH-Jemaah calon haji (JCH) yang tergabung dalam kloter satu Jakarta yang berjumlah 392, merupakan kelompok pertama yang diberangkatkan ke Makkah setelah terlebih dahulu mengambil miqat di Bir Ali, Senin, 20 Mei 2024, pukul 07.00 WAS.
Kepala Daerah Kerja (kadaker) Madinah Ali Machzumi secara resmi melepas mereka di Abraj Taba Hotel. Pemberangkatan secara bergelombang ini akan menggunakan 85 bus . Tiap bus mengangkut 45 jemaah. “Alhamdulillah pagi jamaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jamaah haji dari Jakarta Barat,” kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jamaah di Hotel Abraj Taba, Madinah.
Selain jemaah dari Embarkasi JKG 01, jamaah yang diberangkatkan terdiri dari embarkasi JKS 2, PLM 1 dan SUB 1 dengan total delapan Kloter atau sekitar 3.420 JCH. Termasuk petugas kloter.
Pantauan Media Centre Haji (MCH) di Bir Ali, Senin pagi, 20 Mei 2024 , jemaah hanya berhenti sebentar. Hanya berkisar 15 menit. Mereka hanya melakukan kegiatan berwudhu, salat sunnah dan berniat umrah. Ketua rombongan dan pembimbing haji juga mengingatkan kembali para jemaah agar berniat sebelum meninggalkan Bir Ali dan bertalbiah sepanjang perjalanan menuju Makkah.
Bagi jemaah lansia tidak disarankan untuk turun dari bus. Mereka diminta salat sunnah dan berniat di atas bus saja. Seperti yang dilakukan Madinah dan Nausiah, jemaah lansia asal Jakarta Barat.
Keduanya mematuhi larangan untuk tidak turun dari bus karena pertimbangan keselamatan mereka. “Kami tidak ingin membuat mereka kelelahan naik turun bus. Aktivitas miqat bisa dilakukan di atas bu,, salat maupun berniat,” kata Aziz Hegemori, Kepala Sektor Bir Ali saat memberikan keterangan pers terkait persiapan miqat, di Kantor Daker Madinah, Minggu, 19 Mei 2024.
Suasana pengambilan miqat di Bir Ali, pagi kemarin, berlangsung lancar. Cuaca pagi mendukung. Area parkir Bir Ali belum terlalu padat. Mayoritas jemaah yang bermiqat di sana dari Indonesia. Jemaah dari negara lain hanya bisa dihitung dengan jari.
Hari kedua, Selasa besok, diperkirakan lebih padat. Jemaah diminta menjaga kesehatan dan berniat dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Kenapa Bir Ali menjadi tempat mengambil miqat? Menurut KH Aswadi, pembimbing ibadah haji, bahwa Nabi Muhammad SAW mengambil miqat di Bir Ali sehingga jemaah haji mengikuti mengambil miqat di sana.
Miqat merupakan star melakukan ibadah haji untuk umrah wajib. Jika sudah berniat, jemaah dilarang menutup kepala bagi laki-laki, tidak mengenakan pakaian berhaji dan tidak menggunakan sandal tertutup. Mereka menggunakan ihram hingga selesai tahalul. Setelah itu bisa lepas kain ihram dan berpakaian biasa. “Yang tidak bisa dilepas yaitu ketulusan dan keikhlasan. Nilai spiritualnya harus tetap dijaga dan dibawa kemana-mana. Ini tidak boleh ditinggalkan. Harus selalu berbuat baik.,” katanya.
Suasana Masjid Bir Ali makin luas dan makin indah dibanding beberapa tahun lalu. Saat memasuki Bir Ali, di sisi kiri akan ditemukan pohon kurma yang sedang berbuah dan deretan air mancur mini. Pemandangan ini menjadi penyejuk di tengah terik Madinah yang dua hari terakhir mencapai 41 derajat celcius. Kedatangan jamaah dari Indonesia ke Madinah akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024 dengan total gelombang pertama mencapai 90 ribu orang. (erniwati/*)