English English Indonesian Indonesian
oleh

Film “Rantemario” Garapan Makassar, Raih Penghargaan di Amerika

FAJAR, MAKASSAR-Film “Rantemario”, hasil kolaborasi produksi ARN Group, SKV Entertainment dan Cahayaditama Indonesia, kembali terpilih sebagai Official Selection. Kali ini dalam festival film internasional di dua tempat di Amerika Serikat yaitu Hollywood Best Indie Film Awards dan New York Film and Cinematography Awards 2024.

Menariknya, film Rantemario menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam dua ajang festival bergengsi tersebut. Proses seleksi film Rantemario di forum event internasional cukup menantang sejak akhir Februari lalu.

Penulis dan sutradara film Rantemario, Indra J Mae mengatakan Sebagian besar fokus mencari film yang berhubungan dengan tema tertentu, yaitu film yang merespon tema lingkungan, perubahan iklim dan sosial humanis.

Sebelumnya, film Rantemario sudah mengantongi dua kategori Official Selection dalam dua festival film internasional Eropa di Pinewood Studios Inggris yakni Lift Off Network 2024 dan First Time Film Maker 2024. “Sejak Februari lalu, film Rantemario telah melewati banyak sekali proses seleksi di berbagai festival film internasional,” ucapnya.

Kata Indra, Berhasil terpilih dalam dua festival di Amerika Serikat adalah kabar yang baik. Sebab film Rantemario, membawa nama Indonesia untuk disandingkan bersama ratusan film pilihan terbaik dari berbagai negara. Hollywood Best Indie Film Awards adalah penyelenggara festival film online dengan kualifikasi IMDb yang menjembatani kesenjangan antara Los Angeles dan Tokyo.

Festival ini menyediakan platform bagi pembuat film independen dari seluruh dunia untuk menampilkan bakat mereka dan terhubung dengan para profesional industri. “Festival Hollywood menyediakan akses ke jalur penghargaan OSCAR Awards bagi para pelaku industri film yang dinilai sukses,” ucap Indra.

New York Film and Cinematography Awards 2024 merupakan ajang penghargaan Film Terbaik yang menghadirkan kualifikasi film online IMDb dengan pemutaran film untuk para pembuat film di seluruh dunia.

Ada ide cerita drama yang unik dan alur menarik, dalam kemasan back to nineteen khas Makassar. Film Rantemario membawa misi untuk mengangkat hal-hal yang baru, ke dalam dunia perfilman Indonesia. “Film bertema drama sosial sejak dulu memang sangat jarang dilirik oleh produsen film Indonesia. Apalagi di tengah suksesnya film bertema horor dan komedi meraup jutaan penonton, genre petualangan dianggap cukup berisiko,” ucapnya.

Namun potensi segmentasi yang saat ini kerap viral di media sosial, adalah aktivitas alam bebas dan wisata alam. Tentu saja itu adalah pasar buat film Rantemario. “Target pasar utama yang kami bidik adalah platform online. Selain melalui kerjasama khusus, cara paling ideal untuk masuk ke platform online itu adalah karya kita harus dikenal secara global,” tuturnya.

Indra mengatakan, mana mau mereka menayangkan karya film jika tidak dikenal? Untuk saat ini Bioskop nasional adalah jembatan paling ideal apalagi jika ingin mengejar profit. “Namun itu butuh jaringan kerjasama nasional atau minimal ada lembaga atau komunitas berskala nasional yang bisa dikendalikan,” imbuhnya.

Dengan menyandang status sebagai karya film yang diakui secara global, film Rantemario menjadi layak untuk ditonton para pecinta film Indonesia.

Khususnya masyarakat Sulawesi Selatan yang ingin menjadi saksi, bagaimana karya SDM mereka nyatanya mampu menghasilkan karya sinema yang tak kalah dengan sineas negara-negara lain. “Ini adalah produk nyata dari berbagai komunitas dan lembaga di Sulawesi Selatan yang telah bergabung dalam proses produksi film Rantemario,” tuturnya.

Berangkat dari idealisme dan komitmen untuk menyelesaikan apa yang kita mulai, ini akan menjadi pembuktian bahwa kita bisa membuat film yang hebat. Dan kita butuh kerjasama yang juga harus hebat” pungkasnya.(wis)

News Feed