English English Indonesian Indonesian
oleh

Mengenal Johansyah Jumberan, Filmmaker dari Timur

FAJAR, JAKARTA – Diksi “filmmaker” artinya penulis skenario, sutradara, dan juga produser.

Pria santun dan penuh ide brilian yang akrab disapa Joe ini adalah alumnus MAN Nagara. “Sekolah saya berada di sebuah kecamatan kecil di Kalimantan, tepatnya di Nagara, Hulu Sungai Selatan, Kalsel. Kalau mau ke sana dari Banjarmasin butuh waktu sekitar 4 jam. Masa kecil saya hingga remaja dihabiskan di desa pedalaman Kalimantan,” ujar sang filmmaker putra daerah Kalimantan, Johansyah Jumberan.

Ia melanjutkan dengan bercanda tentang kegemarannya menulis cerita pendek yang kemudian dikirim ke media. Setelah merantau ke Jakarta untuk kuliah, Joe sering mengirimkan tulisan skenario ke PH tetapi sering ditolak. Hingga akhirnya, Joe ikut lomba penulisan skenario dari Dinas Kebudayaan & Pendidikan Indonesia dan masuk 20 besar. Dia kemudian diundang untuk mengikuti workshop penulisan skenario yang diajarkan oleh para profesional, termasuk almarhum H. Misbach Yusa Biran.

Dari sana, Joe mendapatkan banyak ilmu dan mulai diajak menulis skenario FTV dengan judul yang cukup banyak. Karena cita-citanya ingin menulis skenario film layar lebar belum tercapai, akhirnya Joe mendirikan PH sendiri dan berhasil melakukan debut penulisan pertama pada tahun 2015 dengan film “Catatan Akhir Kuliah” yang menjadi nominasi di FFI kala itu.

Nominasi FFI untuk penulisan skenario adaptasi, saat itu Joe belum menang, hanya menjadi nominasi di tahun 2015.

“Saya ingin membuat banyak film dan berkolaborasi dengan para filmmaker besar di Indonesia. DHF Entertainment (DariHati Film) dan melahirkan banyak film besar dari PH tersebut,” serunya optimis.

News Feed