FAJAR, MAKASSAR-PT PLN Indonesia Power terus berupaya melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, terutama di sektor Kebencanaan. Baru-baru ini, bencana banjir bandang melanda sebagian wilayah di Sulawesi Selatan, dengan titik terparah di Kabupaten Luwu.
Sedikitnya 3.268 rumah terendam banjir serta 211 rumah hanyut dan rusak berat. Empat titik ruas jalan, satu jembatan, dan 14 kendaraan rusak. Sejauh ini, korban jiwa sudah mencapai 12 orang. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Tello, PLN Indonesia Power menyalurkan bantuan kepada para korban.
Dalam penyaluran bantuan, PLN IP UBP Tello berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu dan Lembaga Kemanusiaan Human Initiative sebelum menentukan titik pendistribusian paket bantuan.
Dalam koordinasi dengan BPBD Luwu, Koordinator assessment, Zainal, menyarankan dua wilayah terdampak cukup parah yaitu Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat, dan Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat.
Masing-masing wilayah terdampak cukup parah dengan data di Desa Kaili menunjukkan 10 rumah hanyut, 14 rumah rusak berat, puluhan rumah terendam, dan empat orang meninggal dunia.
“Sedangkan di wilayah Desa Bonelemo, terdapat sembilan rumah hanyut, delapan rumah rusak berat, dan puluhan rumah terendam banjir,” ujarnya.
Manager PT PLN Indonesia Power UBP Tello, Hariady, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan berupa paket Family Kit, Hygiene Kit, dan Baby Kit. Paket bantuan ini disalurkan di dua wilayah, yaitu Desa Kaili dan Desa Bonelemo.
