Terakhir soal kepemimpinan. Pakar kepemimpinan ternama dunia John Maxwell dalam tulisannya yang berjudul “Leading Through Frightening Times” menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang menghadapi masa-masa sulit harus hadir memberikann perasaan tenang kepada rakyatnya. “Paint a brighter picture”, kata Maxwell. Itulah cara untuk membuat orang percaya bahwa mereka akan baik-baik saja dan bahkan lebih baik dari sebelumnya. Dan nasihat seperti ini adalah pendapat sebagian besar pakar kepemimpinan ketika pemimpin menghadapi masa-masa sulit.
Saat Gubernur Andalan melanjutkan estafet kepemimpinan dari Gubernur sebelumnya, beliau mewarisi masalah yang sangat besar. Covid-19 sedang mewabah dan pemerintah memiliki utang yang harus dibayar kurang lebih Rp1,6 triliun. Sementara kondisi keuangan pemerintah saat itu sangat tidak sehat, dan ekonomi sedang jatuh. Tapi bukannya mengeluh dan merajuk di mana-mana, Gubernur Andalan justru fokus mencari solusi dan menyelesaikannya. Itu adalah masa-masa sulit yang tak terbayangkan, tapi akhirnya bisa dilalui dengan gemilang. Dengan izin Allah…
Kontras betul dengan si Penjabat. Beberapa hari setelah dilantik, dia mulai pidato di mana-mana, “Kita sudah bangkrut!”, “Kapal akan tenggelam!”, dan berbagi potret kesuraman ditularkan ke mana-mana lewat media. Sampai-sampai seorang staf khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia harus memberikan klarifikasi betapa konyolnya pernyataan-pernyataan si Penjabat. Bahkan di sebuah forum resmi, seorang petinggi TNI yang mengerti betul makna kepemimpinan, memberikan respons keras atas blunder si penjabat. Jadi, masih mau bilang doi hebat?