Gubernur Andalan diberikan dua pengehargaan bergengsi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yaitu Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya dan penghargaan Adhikarya Nararya atas keberhasilan dalam mendukung program Pembangunan Pertanian. Itu karena beliau benar-benar membangun pertanian secara holistik. Mulai dari benih unggulan disiapkan sendiri dan dibagikan gratis, bendung dan embung direvitalisasi besar-besaran, kelompok tani dibantu dengan alat-alat dan mesin pertanian gratis, hingga jalan-jalan tani dibangun di mana-mana. Hasilnya?
Tahun 2022 produksi padi dan beras provinsi ini TERTINGGI NASIONAL dengan stok 2,08 juta ton, mampu mensuplai kebutuhan beras provinsi lain se-Indonesia dan menjadi penyedia 25 persen stok beras Bulog. Benih padi unggulan yang disalurkan pada tahun itu sebanyak 2.500 ton untuk 100.000 hektarelahan dengan jumlah penerima bantuan 120.649 keluarga petani. Ada kerja, ada hasil, ada penghargaan.
Sementara si Penjabat setelah dilantik tiba-tiba ingin menganggarkan bibit pisang cavendish senilai Rp1 triliun. Tidak ada kajian, tidak ada feasibility study, tidak ada dalam RPJM, bahkan masyarakat belum tahu bagaimana menggarapnya, mengolahnya, atau memasarkannya. Lebih mengenaskan lagi karena anggarannya konon dimbil dari anggaran jalan dan jembatan yang dipangkas. Bahkan nilainya lebih besar dari anggaran untuk sarana jalan dan jembatan yang dibutuhkan masyarakat. Tapi seorang kawan saya yang pengusaha sempat berseloroh, “Saya sih tidak heran bos. Margin keuntungan pengadaan bibit itu bisa sampai 50 persen lho.” Wadaw…