Khairun juga menyampaikan bahwa pakan yang diberikan ke ternak harus seimbang agar dapat efektif dan efisien termasuk mempertimbangkan nilai ekonominya. Pemberian pakan yang seimbang dapat memberikan keuntungan yang nyata bagi peternak.
Peternak sangat antusiasme dalam mengikuti kegiatan penyuluhan bina desa yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Peternakan bahkan meminta agar kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar pengetahuan, minat dan motivasi peternak dapat meningkat dan menjadikan beternak itik sebagai penghadilan utama.
Daeng Tompo Salah satu peternak menyampaikan bahwa “kalau bisa ada mahasiswa yang mendampingi kami sampai berhasil beternak itik untuk bisa menjadi contoh nanti bagi masyarakat bahwa seperti ini contoh memelihara yang baik, benar dan menguntungkan”
Daeng Toro’ juga menyampaikan pendapaatnya bahwa “bahan pakan yang disebutkan oleh pemateri ternyata banyak disini, hanya saja kami tidak tahu bagaimana mengolahnya menjadi pakan karena selama ini kami hanya buang percuma padahal harga pakan pabrikan harganya semakin mahal salah satu contoh harga pakan AD-1 sudah Rp. 13.000/Kg,” tuturnya.
Irsan Saputra salah satu pengurus Himsena-Uh merespon pernyataan masyarakat bahwa jika ingin bapak/ibu didampingi langsung oleh mahasiwa maka pemerintah Desa harus mendukung penuh baik materi maupun nonmateri. Kepala Desa juga bisa menyampaikan langsung kepada pihak Fakultas untuk menjalin kerjasama nanti kami mahasiswa yang eksekusi atau mendampingi dilapangan.
Adapun dosen yang akan terlibat pada kegiatan bina Desa ini adalah Dr. Syahdar Baba, S.Pt., M.Si, Dr. Ir. Hikma. M. Ali, S.Pt., M.Si, Dr. Ir. A. Amidah Amrawaty, S.Pt., M.Si, Prof. Dr. Ir. Siti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si dan Ilham Syarif, S.Pt., M.Si.
Mahasiswa yang terlibat adalah Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Peternakan (HIMSENA-UH) sebanyak 30 Orang yang terdiri dari Pengurus dan calon pengurus serta melibatkan asisten dari Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan Peternakan. (*)