Kelima adalah adanya kesesuaian dengan strategi partai. Dalam memenangkan pemilihan kepala daerah, partai politik juga mempertimbangkan kesesuaian kader dengan strategi partai. Ini bisa termasuk hal-hal seperti memenuhi kebutuhan politik dan elektoral tertentu, elektabilitas, atau popularitas lokal.
Keenam adalah apakah mampu patuh terhadap tata tertib partai. Orang-orang yang mematuhi aturan partai politik, termasuk etika politik, pelaporan keuangan, dan pengumpulan dana kampanye, dianggap lebih layak untuk mendapatkan tiket.
Ketujuh adalah bagaimana kemampuan kampanye seorang kader. Pertimbangkan juga kemampuan untuk melakukan kampanye yang efektif dan menggerakkan massa pendukung. Kader dengan kemampuan komunikasi yang baik, strategi kampanye yang kuat, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan tim kampanye biasanya lebih dihargai.
Penting untuk diingat bahwa standar ini tidak selalu berlaku secara kaku, dan banyak faktor lain yang dapat memengaruhi proses pemilihan anggota partai politik untuk maju dalam pemilihan kepala daerah.
Kader yang ingin maju dalam pemilihan kepala daerah untuk partai politik harus mengikuti beberapa sikap. Pertama, komitmen dan dedikasi. Tunjukkan komitmen yang kuat terhadap partai politik dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan partai, mendukung program dan agenda partai, dan berpartisipasi sepenuh hati dalam aktivitas partai.
Kedua, keluasan jaringan dan hubungan. Perlu menumbuhkan jaringan dan hubungan yang kuat di dalam partai politik dan komunitas. Ini termasuk berkomunikasi secara aktif dengan anggota partai, bekerja sama dengan orang-orang di masyarakat, dan mendengarkan keinginan dan kebutuhan warga.
