FAJAR, MAROS-Laboratorium Riset dan Manajemen Kebijakan, Departemen Ilmu Administrasi Unhas telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Maros serta tiga desa, yaitu Desa Pajukukang di Kecamatan Bontoa, Desa Tenrigangkae di Kecamatan Mandai, dan Desa Rompegading di Kecamatan Cenrana.
Melalui diskusi intensif dengan para aktivis desa, seperti Dr. Karno Batiran, Direktur Sekolah Rakyat Petani Payo-payo, dan Ihsanul Amri, pendamping desa Kabupaten Maros, laboratorium ini mendapatkan masukan terkini mengenai situasi dan kondisi desa, baik dari segi ekonomi, politik, maupun manajemen administrasi. Diskusi ini menghasilkan rencana pengelolaan Laboratorium Desa dengan pendekatan “A Bottom-Up and Top-Down Participatory Approach”, yang memperkuat pada metodologi Participatory Action Research (PAR) dalam kegiatannya.
Diskusi ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang telah dijalin oleh Laboratorium Riset dan Manajemen Kebijakan Departemen Ilmu Administrasi dengan Pemerintah Kabupaten Maros dan tiga desa di wilayah tersebut. Laboratorium ini telah melaksanakan diskusi awal di Desa Pajukukang dan baru saja menyelesaikan diskusi dengan para pegiat desa yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam pengorganisasian masyarakat desa.
Dalam diskusi tersebut, Laboratorium Riset dan Manajemen Kebijakan diwakili oleh Prof. Deddy Tikson dan Prof. Alwi, serta pengelola laboratorium baik dari dosen maupun mahasiswa pascasarjana Ilmu Administrasi Publik. Mereka berharap mendapatkan masukan terkini mengenai situasi dan kondisi desa, baik secara ekonomi, politik, maupun manajemen administrasi.