FAJAR, SENGKANG- Masjid yang berada di Kantor Bupati Wajo sempat menimbulkan pertanyaan. Sebab sudah dikucurkan anggaran di tahun 2023, namun belum rampung.
Hal itu disampaikan oleh Kabag Umum Sekretariat Daerah (Setda) Wajo, Muhammad Iqbal. Kata dia, anggaran rehabilitasi pembangunan masjid di tahun anggaran 2023, hanya untuk kegiatan rangka dan atap.
“Tahun lalu pagunya Rp200.070.000 juta. Memang cuma pemasangan rangka dan atapnya, jadi tidak langsung selesai rehabnya,” ujarnya, Selasa, 7 Mei.
Dia menambahkan, rehabilitasi tersebut dilakukan atas kondisi masjid tersebut sudah berumur dibangun pada pemerintahan Dachlan Maulana.
Masjid tersebut dibangun dan merupakan sumbangan dari Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila yang diketuai Soeharto. Diresmikan 29 Maret 1998.
Sekarang, kondisinya rawan untuk digunakan beribadah.
“Kan tidak elok, ketika ada kegiatan di kantor daerah. Kemudian orang mau salat, tidak ada tempat. Makanya harus bisa dirampungkan tahun ini,” jelasnya
Tahun 2024, Pemkab Wajo kembali mengucurkan anggaran di APBD. Pagunya, Rp399.912.000. Jika akumulasikan totalnya, Rp599.982.000.
“Kalau tahun ini item pekerjaan mulai dari struktur teras, dinding, lantai, langit-langit, sampai pekerjaan pengecatan,” urai Iqbal sapaannya.
Masyarakat sekitar, Ambas menyampaikan, realisasi rehabilitasi pembangunan masjid yang menelan anggaran fantastis diharapkan segera rampung.
“Karena masjid ini bukan hanya pegawai Pemda yang menikmati ketika beribadah. Tetapi masyarakat sekitar kantor salat disini,” tutupnya. (man)