Lantas apa saja cara yang dapat dilakukan untuk terhindar dari efek buruk sinar matahari saat dalam kondisi cuaca ekstrim? Hardianty menyarankan jemaah haji membawa bekal tabir surya.
Menurutnya, tabir surya adalah salah satu hal terpenting dalam menjaga kesehatan kulit. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan tanpa adanya proteksi dari tabir surya, dapat berdampak besar dalam berbagai masalah yang menyebabkan kerusakan kulit. Pilih tabir surya broad spectrum atau yang memiliki proteksi terhadap UVA dan juga UVB, dan lakukan pemakain secara rutin mulai pagi hingga sore hari dengan pengaplikasian ulang dilakukan setiap 2-3 jam.
Disarankan menggunakan topi dan payung untuk menghalau sinar matahari sehingga tidak terjadi paparan langsung terutama pada area wajah, teling dan belakang leher. Paparan langsung sinar matahari dapat membuat kulit terbakar ataui sun burn.
Selain untuk kesehatan kulit, penggunaan topi atau payung juga dapat mencegah diri kita terkena heat stroke yang dapat membahayakan jiwa. Jaga kelembaban kulit dengan moisturizer yang dapat menjadikan barrier kulit lebih kuat sehingga kulit tidak mudah iritasi saat berada di suhu panas.
Menurut Hardianty bukan hanya kulit yang harus diproteki, bibir juga perlu dijaga kelembabannya.
“Ingat, bukan hanya hanya kulit yang rentan pada paparan sinar matahari, tapi juga bibir. Cuaca panas ekstrim dapat membuat bibir menjadi kering dan pecah-pecah bahkan terkelupas. Sehingga pengguaan pelembab bibir atau lip balm dengan kandungan petroleum jelly adalah pilihan tepat melembapkan dan juga memperbaiki bibir yang telanjur pecah-pecah,” sarannya.