FAJAR, MADINAH — Pemerintah Saudi Arabia memperketat pemeriksaan kelengkapan data jemaah calon haji (JCH). Selain visa, jemaah juga harus menunjukkan smart card.
Jika tidak dapat menunjukkan smart card, JCH terancam terhambat saat hendak memasuki wilayah Arafah, Musdalifah, dan Mina.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief menegaskan hal tersebut usai rapat koordinasi dengan tim Daker Madinah dan Bandara, di Kantor Urusan Haji Madinah, sore waktu Madinah.
Penerapan smart card oleh pemerintah Saudi Arabia dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh jemaah pemegang visa haji.
“Smart card adalah salah satu alat yg disediakan pemerintah Saudi Arabia dalam rangka menjaga validitas data jemaah. Semua jemaah harus memiliki kartu itu sebagai paspor untuk masuk Armusna (Arafah, Musdalifah, Mina),” jelas Hilman.
Disebutkan bahwa pemeriksaan jemaah dilakukan secara intensif oleh aparat di Arab Saudi hingga ke pusat perbelanjaan. Bus-bus diperiksa, penumpang dihitung agar tidak ada penumpang gelap.
“Jemaah harus menjaga smart card nya dengan baik sebagaimana menjaga paspor dan visa haji nya,” tambahnya.
Kartu yang berlaku untuk seluruh jemaah dari seluruh dunia itu, sebagian sudah dikirim ke Indonesia dan akan dibagikan saat akan terbang. Sebagian lainnya dibagikan saat jemaah ketika sudah tiba di Arab Saudi. “Ada sepuluh ribu yang dibagikan di embarkasi. Kami berharap kartunya jangan sampai hilang,” tambahnya. (er)