Keterlibatan itu lanjut Munawir dapat dilakukan dengan menjadi bagian dari penyelenggara pilkada di tingkat kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS) di desa/kelurahan serta KPPS di tingkat TPS.
Disamping partisipasi sebagai penyelenggara ad-hoc, keterlibatan generasi muda, mahasiswa di pemilihan kepala daerah dengan ikut aktif mencegah hoax, disinformasi yang marak di ajang kompetisi pemilihan kepala daerah.
Sementara itu, Ketua KPID Sulbar, Mu’min, M.Si menekankan pentingnya generasi muda untuk meningkatkan kemampuan literasi atas berbagai informasi yang beredar. “Generasi muda penting menyadari tanggung jawabnya sebagai kelompok masyarakat yang penuh semangat, senantiasa berinovasi dengan kemajuan teknologi,” kata Mu’min.
Senada dengan para pemateri lainnya, ketua PUSMIPOL Unsulbar, Farhanuddin menyampaikan pentingnya generasi muda untuk memberikan perhatian berbagai isu dan kejadian yang terus bergerak dinamis.
“Buta yang paling buruk itu adalah buta politik, karena menjadikan kita tidak peduli atas berbagai kejadian di sekitar kita,” kata Farhanuddin mengutip Bertolt Brecht, seorang penyair Jerman.
Setelah para pemateri menyampaikan presentasi, kegiatan semakin menarik saat berlangsung dialog, para mahasiswa dari UT Majene dan Unsulbar melontarkan berbagai pertanyaan dan pendapat tentang upaya untuk menguatkan kesadaran politik generasi muda.
“Alhamdulillah, peserta dari mahasiswa UT Majene dan Unsulbar antusias mengikuti acara, pemkab Majene juga memberi support atas kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,”kata anggota panitia PKM, Sajidin, M.Si yang juga dosen FISIP Unsulbar. (*/)