FAJAR, SIDRAP – Sidrap berduka, banjir melanda sejumlah desa dari beberapa kecamatan akibat luapan sungai mengakibatkan banjir bandang.
Salah satu faktornya, hujan deras dengan intensitas tinggi terus mengguyur Kabupaten Sidrap.
Wilayah yang terdampak seperti, Kecamatan Pitu Riawa dan Pitu Riase. Banjir juga memutuskan jembatan penghubung Desa Bulucenrana dan Betao akibat hanyut terbawa arus.
Selain itu juga terdampak pada jembatan penghubung Mampise dan Desa Bulucenrana serta Betao rusak dan memutus akses ke dua wilayah. Banjir bandang ini juga mengakibatkan rumah warga terendam hingga atap dan terbawa arus.
Merespons hal tersebut, Pengusaha Interior asal Sidrap, Abd Rahman bergerak cepat bersama tim untuk menyalurkan bantuan berupa logistik.
Mereka terjun langsung ke lokasi yang terdampak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Penyaluran bantuan tersebut tak mengenal waktu, mereka bergerak dari larut malam hingga menjelang Subuh Sabtu, 4 Mei.
Abd Rahman atau Mr Lombenk sapaannya bersama dengan tim melakukan penyisiran mencari warga yang terdampak. Setelah mendapatkan info warga yang mengungsi di Masjid Besar Tanru Tedong, mereka langsung berangkat menemui para pengungsi.
“Menyisir jalan dari Tanru Tedong sampai Padangloang setelah itu ada konfirmasi dari masyarakat banyak yang mengungsi di Mesjid Besar Tanru Tedong,” kata Mr Lombenk.
Caleg DPRD Sidrap terpilih ini menemui secara langsung warga yang mengungsi di Masjid Besar Tantu Tedong dan langsung menyalurkan bantuan makanan kepada warga.
Masjid tersebut menjadi tempat berlindung 200-an masyarakat. Selain warga lokal, ada juga pengguna jalan yang terhalang banjir mengungsi sejenak sambil menunggu banjir surut.
“Alhamdulillah saat mereka kami datangi masyarakat banyak berterima kasih karena mulai dari sore tidak makan sampai akhirnya kami datang,” jelas Mr Lombenk.
Atas nama masyarakat Sidrap, Mr Lombenk menyampaikan duka mendalam atas peristiwa bencana alam yang terjadi di Sidrap dan beberapa daerah lainnya di Sulsel.
Ia berharap distribusi bantuan dan evakuasi korban terus dilakukan pemerintah untuk masyarakat yang terdampak. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Sulsel untuk menunjukkan rasa solidaritas dan persaudaraan dengan memberikan dukungan dalam bentuk apapun, termasuk doa atau bantuan melalui saluran resmi.
“Ketika kita menolong orang lain, sebenarnya kita menolong diri kita sendiri. Percayalah Tuhan akan membalas kebaikan dengan yang lebih indah,” ucap Mr Lombenk. (*)
