Oleh:
Anaya Zafrani
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Sastra UNM
Saat ini sedang dalam program Magang Mandiri di Harian Fajar
ISU perselingkuhan telah menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan oleh kalangan muda. Dikarenakan kasus-kasus perselingkuhan semakin sering terjadi di sekitaran mereka, membuat dampak terhadap tingkat minat generasi muda dalam menjalin pernikahan cukup signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kekhawatiran akan kesetiaan pasangan menjadi faktor utama yang mempengaruhi persepsi generasi muda. Ungguhan terkait perselingkuhan yang sering diperbincangkan melalui media sosial dan acara televisi pun dapat memberikan gambaran yang negatif tentang hubungan monogami.
Membuat mereka memperkuat gagasan bahwa kesetiaan dalam hubungan bukanlah sesuatu yang realistis atau penting. Bahkan membuat mereka skeptis terhadap kemungkinan membangun hubungan pernikahan yang harmonis dan setia.
Selain itu, mereka yang melihat atau mengalami sendiri dampak dari perselingkuhan dalam keluarganya mungkin menjadi lebih waspada terhadap kejujuran dan kesetiaan pasangan mereka. Hal ini membuat mereka bertanya-tanya apakah pernikahan masih relevan atau apakah itu hanya menjadi simbol formalitas belaka.
Di sisi lain, isu perselingkuhan juga dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dalam hubungan. Generasi muda yang terdampak dengan realitas yang kompleks ini mungkin lebih cenderung untuk mencari cara-cara untuk membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung.