Saat ini solusi mereka sudah digunakan di salah satu hotel bintang lima di Jakarta dan akan dikembangkan lebih lanjut.
Anggota Tim Qalam Malaq, Michelina Maureen Rahardjo, mengatakan, salah satu keseruan di Samsung Solve For Tomorrow adalah bisa dapat banyak kenalan dari berbagai macam daerah dan membangun koneksi dengan tim lain.
Malah sampai diajak untuk kerja sama dan jadi volunteer. Dari kegiatan ini, menjadi lebih aware dengan lingkungan sekitar.
“Dari sana bisa mendapatkan ide-ide menarik untuk menyelesaikan masalahnya dan berani challenge yourself,” katanya.
Para peserta lainnya, setelah Samsung SFT selesai, kini sedang mengembangkan prototipe inovasi mereka supaya bisa digunakan lebih luas.
Tim dari SMAN 16 Surabaya, misalnya, mengembangkan superapps Tresurian yang dilengkapi dengan AI untuk pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
“Kami sedang menyusun rencana bisnis yang lebih matang dan mengembangkan Tresurian. Kami juga sedang merancang prototipe perangkat pendukung yang menggunakan teknologi robotika dan static,” kata M Ardiansyahdari SMAN 16 Surabaya.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan, jika Samsung Solve for Tomorrow 2024 adalah wujud komitmen Samsung untukmeningkatkan literasi.
Ini juga melahirkan talenta-talenta yang semakin dibutuhkan dalam meraih potensi AI bagi kehidupan.
“Program ini akan menjadi wadah bagi para inovator muda untuk membebaskan imajinasi mereka dalam berinovasimenciptakan solusi yang dapat memecahkan berbagai persoalan nyata di masyarakat,” ucapnya.