Oleh:
Andi Amalia
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar
Saat ini sedang dalam Program Magang Mandiri di Harian FAJAR
DALAM satu dekade terakhir, angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan. Meskipun menimbulkan kekhawatiran, namun hal tersebut tidak selamanya berarti negatif. Terdapat juga sisi positif sebab para generasi muda saat ini, sudah memiliki kesadaran penuh atas dirinya.
Sebelum menikah, mereka sadar betapa pentingnya kesiapan fisik, mental, dan materi. Juga dalam memilih pasangan yang amat berpengaruh terhadap kehidupan pernikahannya nanti. Mereka tidak mau menerima perlakuan buruk dari pasangan sehingga memilih dengan hati-hati.
Mereka sudah menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan pernikahan orang-orang sekitarnya yang tidak didasarkan pertimbangan matang. Sehingga secara tidak langsung menjadi pengingat bagi diri mereka.
Meskipun di antara mereka sudah memiliki kekasih, tetap saja mereka tidak akan langsung memutuskan untuk menikah. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang sudah berpikiran akan menikah di usia 20-an. Generasi muda saat ini, fokus pada pendidikan dan karier guna meningkatkan kualitas dirinya daripada menargetkan menikah diusia yang katanya ideal.
Memiliki penghasilan tetap dan tabungan yang cukup untuk menghidupi keluarga adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Apalagi biaya hidup terus mengalami peningkatan, mereka ingin memastikan dapat memenuhi segala kebutuhan rumah dan anaknya kelak.