FAJAR, MAKASSAR — Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Sulsel periode sampai dengan Maret, dipaparkan. Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Sulsel menggelar konferensi pers.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di GKN Makassar, dan via Live Youtube, Senin, 29 April 2024.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel, Supendi menuturkan bahwa ekonomi Indonesia hingga Triwulan I 2024 diperkirakan tumbuh kuat, didorong kuatnya permintaan domestik yang berasal dari belanja negara dan aktivitas terkait pemilu, kenaikan gaji ASN serta pencairan THR.
“Pada regional Sulawesi Selatan, ekonomi tumbuh sebesar 4,51 persen (yoy),” ucapnya.
Dari segi tingkat Inflasi Sulsel pada Maret 2024 masih terkendali sebesar 2,75 persen (yoy),
berada pada rentang sasaran 3 persen+1, sedikit menurun dibandingkan tingkat inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,93 persen (yoy).
Tingkat inflasi month-to-month (m to m) sebesar 0,38 persen dan tingkat inflasi year
to date (ytd) sebesar 1,05 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang sebesar 4,69 persen, dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 2,18 persen,” katanya.
Hal ini utamanya disebabkan kenaikan harga pada kelompok pengeluaran, antara lain yang paling besar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,03 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,43 persen, dan kelompok
kesehatan sebesar 2,25 persen.
Ia juga melihat risiko global masih tinggi dibayangi tensi geopolitik, tantangan digitalisasi ekonomi, perubahan iklim,
dan transisi demografi menuju ageing population.