Ia berharap pemerintah pusat dan Pemkab Selayar memberikan program untuk mata pencairan alternatif. Pasalnya nelayan pelaku illegal fishing juga tak punya pilihan lain.
“Seperti sosialisasi, setelah itu kita berikan mata pencarian alternatif. Bukan hanya dengan menyusun rencana tapi harus direalisasikan. Nelayan yang saya temui yang melakukan illegal fishing, mereka mau ganti pekerjaan. Tapi tidak ada alternatif,” katanya.
Suharjo mengakui, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat deklarasi anti illegal fishing dan memberi bantuan alat tangkap berupa jaring. Sayangnya, bantuan itu tidak dimanfaatkan karena jaring kecil.
“Kami sempat deklarasi saat datang pihak Ditjen Perikanan dan Kelautan bagaimana agar illegal fishing itu menyerahkan alat pencarian mereka. Mereka mau menyerahkan itu bom. Tapi dengan catatan, mereka minta diganti dengan mata pencarian lain oleh Dirjen,” urainya.
“Para pelaku meminta ada jaring, ada bagang. Tapi yang datang dari Kementerian Kelautan itu tansi (jaring) kecil dan itu tidak bisa dimanfaatkan nelayan, tidak digunakan,” imbuh dia. (wid)