PINRANG, FAJAR–Pemerintah terus berupaya menekan angka tengkes (stunting). Salah satunya melalui program Gerakan Peduli Stunting (Gadis) 2024, serta kampanye makan telur.
Kegiatan ini diadakan serentak se-Indonesia. Untuk Sulsel, kampanye makan telur ini diikuti 10.000 balita dan 10.000 ibu hamil yang dilaksanakan secara hibrida bersama 24 kabupaten/kota se-Sulsel, Senin, 22 April.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan meskipun wilayah Sulsel kaya akan telur dan protein hewani, masih banyak anak yang mengalami tengkes.
“Kita harusnya prihatin atas tingginya angka stunting di Sulsel, yang mencapai 27,4 persen. Saya akan memimpin langsung program ini agar dijalankan secara lebih efektif dan bergerak cepat, termasuk dengan mengkampanyekan konsumsi 2 telur per hari,” tandasnya.
Sementara itu, di Kabupaten Pinrang, Dinas Kesehatan bersama Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Pinrang mengampanyekan program makan telur kepada 400 balita dan ibu hamil.
“Ada 17 titik di Pinrang ditiap Puskesmas untuk masing-masing dengan sasaran bumil dan balita 24 orang jadi tiap kabupaten minimal 400 balita dan bumil yang serentak makan telur di kampanye makan telur 10.000 di Sulsel,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pinrang drg Dyah Puspita Dewi.
Pencegahan tengkes penting dilakukan sedini mungkin, untuk membebaskan setiap anak Indonesia dari risiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia pada 2021 prevalensi tengkes berada pada angka 24,5 persen dan turun ke angka 20,9 persen pada 2022.