Kota Daeng menjadi pilihan bagi alumni SMA dari luar Makassar, yang yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Selain memilih kampus idaman, menemukan tempat tinggal selama kuliah juga penting.
BIASANYA, ada rumah keluarga yang bisa menjadi hunian sementara. Namun lebih banyak mahasiswa memilih mengekos atau tinggal di indekos. Terutama, indekos yang tak jauh dari kampus. Alasannya, demi menjaga fokus dan kesehatan mental.
Banyak pilihan indekos, yang sesuai isi kantong. Mau yang lebih lengkap fasilitasnya, silakan merogoh kocek lebih dalam. Umumnya, indekos disewakan per bulan atau per tahun.
“Iya, saya lebih pilih indekos dibanding tinggal di rumah keluarga. Saya sudah pernah mencobanya, untuk menghemat biaya,” ucap I’zaz, mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).
Itu dijalaninya saat masa awal kuliah, karena ingin membuat hati orang tua tenang. Ternyata I’zaz merasa tidak bebas.
“Apalagi kalau ada masalah keluarga di rumah itu. Bingung harus apa. Pernah sampai tidak makan sehari, karena tidak enak sama orang di rumah,” ungkapnya.
“Kalau dimintai tolong, meskipun saat itu sedang mengerjakan tugas kuliah tetap harus diiyakan. Karena kita cuma menumpang di sana,” tegas I’zaz.
Diakuinya, tinggal di rumah keluarga atau kerabat, lebih hemat biaya. Tidak merasa kesepian, dan makanan terjamin. Namun tidak semua keluarga bisa memberikan jaminan tenang dan nyaman. Apalagi, terkadang orang di rumah itu menilai kita hanya sekilas saja.
“Takut kalau lagi banyak-banyaknya tugas, tapi disangka cuma santai di rumah orang,” beber Santi, mahasiswa UNM lainnya.