Muhammad Toaha mencoba membentuk kelompok anak muda dan melakukan pendampingan pada BUMDes. Memang di Desa Nepo ini banyak potensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Bumdes sebagai media pasar dan itu menjadi komitmen kita untuk dikembangkan beberapa usaha di desa,” kata Pitung, sapaannya.
BUMDes yang dikelola dibawah kepemimpinan Pitung, mendorong ke pasar digitalisasi dengan memanfaatkan beberapa media sosial. “Sehingga kita bisa benahi sedikit demi sedikit. Membantu kita untuk pasar digital,” tambah Pitung.
Bahkan, setelah bermitra dengan BRI, BUMDes Nepo sudah memiliki perencanaan dari tahun ke tahun untuk memajukan ekonomi warga Desa Nepo.
“Salah satu desa unggulan kami di BRI Cabang Barru. Sangat banyak bisa dieksplor dan didukung BUMDes yang aktif. Bukan hanya mencari finansial tapi mencari makna Indonesia. Walaupun di desa, digitalisasi disini tetap maju,” ucap Pimpinan Cabang BRI Barru David Richardo Gultom.
Program Desa BRILian memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan desa untuk kemajuan desa tersebut.
Dengan adanya program ini, diharapkan desa yang ikut serta dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, salah satunya pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai aspek.
Desa-desa yang mendapatkan program Desa BRILian akan merasakan berbagai manfaat di antaranya pelatihan online gratis untuk memajukan desa, peningkatan kapasitas serta kapabilitas manajemen desa, penyediaan konsultasi, serta kesempatan untuk mendapatkan berbagai penghargaan.