PANGKEP, FAJAR- Pelayanan kesehatan belum merata. Di pulau, pasien bertaruh nyawa saat dirujuk.
MINIMNYA layanan kesehatan di kepulauan milik Pangkep kembali menelan korban jiwa. Satu pasien ibu hamil dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke RS di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wahyudi, salah seorang warga Pulau Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, Pangkep mengungkapkan Nur Jannah (29) yang merupakan warga Kampung Kappe, Pulau Sailus, meninggal dunia di atas kapal yang ditumpanginya.
“Ini sangat ironis, karena di pulau kami ada rumah sakit baru yang sudah diresmikan, namun sayangnya tidak bisa digunakan. Tidak mampu melayani pasien. Ini sangat disesalkan, bahkan pasien harusnya dirawat di RS Sailus, justru dirawat di puskesmas,” katanya, Minggu, 25 Maret.
Wahyudi mengatakan kehadiran rumah sakit yang telah menelan anggaran hingga Rp41 miliar itu justru tidak berfungsi sama sekali untuk pelayanan kesehatan.
“Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Harus berapa korban lagi, agar pemda bisa melihat kondisi kesehatan di kepulauan yang sudah sering menelan korban jiwa,” sesalnya.
“Kita berharap dinas kesehatan sudah bisa memfungsikan rumah sakit dengan baik dengan peralatan dan tenaga kesehatan yang memadai agar pasien tidak lagi dirujuk keluar,” paparnya.
Memang sangat memiriskan, sebab warga pulau ketika hendak berobat, justru harus menyeberang ke provinsi lain. Tepatnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Pangkep Mansyur mengungkap pasien yang dirujuk ke RS di Lombok itu didampingi oleh petugas. Hanya saja terhambat cuaca yang kurang bersahabat untuk sampai ke Lombok.