Melihat skala komoditas ekspor Sulsel yang menjangkau seluruh negara di dunia, makanya pengusaha harus terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan produksi sesuai dengan permintaan buyer, agar komoditas tersebut bisa terus dilirik oleh loyal buyer dan newe buyer.
“Dalam upaya menjangkau beberapa negara tujuan kami punya perusahaan ekspor impor dalam hal transportasi membantu pelaku usaha yang menginginkan kemudahan akses transportasi ke negara-negara tujuan ekspor Sulsel,” ucap Direktur Utama PT Raihan Perdana Abadi itu.
Kamudian dalam upaya meningkatkan produk komoditas ekspor Sulsel, pihaknya berharap ada pilihan dari pelaku usaha ekspor Sulsel utamanya dari sisi finansial atau pembiayaan mengingat pasokan barang dari luar Sulsel membutuhkan pendanaan.
“Kami berharap ada lembaga pendanaan yang menjadi pioner dan pilihan bagi para pengusaha ekspor ini,” harapnya.
Ia juga melihat bahwa memang peningkatan aktivitas ekspor itu harus dibarengi dengan ketersediaan transportasi logistik yang memadai, mengingat transportasi logistik menjadi poin penting mendistribusikan produk ke negara lain.
Apalagi Sulsel adalah pintu gerbang ekspor dan Impor karena ada pelabuhan dan bandara yang sudah berskala internasional. Dengan adanya ini, tentu Sulsel bisa dilirik oleh negara lain untuk melakukan ekspor. Akan tetapi penerbangan dan pelayaran langsung ke negara tujuan di Sulsel masih kurang, utamanya penerbangan, dari Sulsel untuk jalur internasional masih kurang.
“Terlihat dengan lalulintas penerbangan setiap hari Makassar ke mancanegara itu terbatas ke Singapura dan Malaysia yang penerbangan langsung. Ada penerbangan lain tetapi harus transit ke Cengkareng, Surabaya, maupun Denpasar. Padahal kita tahu kalau ada jalur langsung akan memudahkan transaksi perdagangan dan pergerakan orang secara langsung sehingga bisa membuat keinginan buyer meningkat untuk mencari suatu produk antar negara tersebut,” paparnya.