FAJAR, PANGKEP- Sore itu, langit Pasar Sentral Pangkep cukup cerah. Sejumlah pembeli keluar-masuk dari sebuah kios yang terletak di sudut pasar. Disana, dari luar sudah terpajang rak-rak telur ayam dan telur itik.
Banyak pembeli yang datang untuk membeli telur ayam, hingga telur bebek yang diasinkan. Para pembeli yang kebanyakan datang untuk keperluan kebutuhan akan telur ayam dan telur bebek itu justru memakai transaksi non tunai.
Sebuah barcode terpajang didinding kios itu. Pembeli yang datang pun lebih memilih mendekatkan layar ponselnya yang terkoneksi ke sistem pembayaran secara digital daripada menggunakan uang tunai.
Penggunaan sistem pembayaran lewat Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin mempermudah aktivitas jual-beli yang dirasakan oleh pedagang. QRIS merupakan teknologi pembayaran digital berbasis QR code yang dapat memudahkan saat dilakukan transaksi.
Salah seorang pedagang sembako di Pasar Sentral Pangkep, Aziz saat ditemui di tokonya mengaku penggunaan QRIS semakin intens oleh para pembelinya yang datang.
“Sering dan merata. Bukan cuman mereka yang tinggal di kota. Tetapi tersebar. Karena disinikan pasar sentral dan orang-orang yang datang banyak membayar pakai QRIS, Itu sangat memudahkan,” bebernya.
Kata Aziz, dengan transaksi melalui QRIS ia tak repot lagi untuk menyetor uangnya ke Bank seperti yang dulu ia lakukan.
“Bagusnya karena tidak perlu lagi kita bawa ke bank untuk disetor. Langsung masuk ke Bank. Ini memudahkan dan lebih aman juga,” pungkasnya.
