FAJAR, MASAMBA-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkad) Luwu Utara (Lutra) bisa menyajikan rivalitas Wakil Bupati (Wabup) dan Ketua DPRD. Keduanya bisa bersaing berebut kursi bupati.
Langkah Ketua DPRD Lutra, Basir dipastikan bakal lebih mudah sebab politikus Golkar ini sudah mengantongi awal dari Golkar. Ditambah lagi, hasil Pemilu 2024, perolehan suara Partai Golkar Lutra meningkat signifikan. Partai Golkar Luwu Utara meraih 54.693 suara dan berhasil mendudukkan 11 anggota dewan.
Kemudian, partai PAN dengan memperoleh 27.894 suara dengan 6 kursi, menyusul Partai Gerindra sebanyak 21. 883 dengan 3 kursi, Nasdem dengan 16.618 suara dengan 5 kursi.
Kemudian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih 15. 883 suara dengan jumlah 3 kursi, Demokrat dengan perolehan 13.455 suara dengan total 3 kursi, PDIP meraih 11.797 suara dengan perolehan 1 kursi. Lalu PPP meraih 2.855 suara dengan mendapatkan 1 kursi.
Keberhasilan Partai Golkar meraih suara terbanyak pada pemilu 2024 ini menjadi modal mengusung calon bupati dan wakil bupati Luwu Utara pada pilkada November 2024. Untuk mengusung calon bupati (cabup) Luwu hanya butuh 20 persen total perolehan kursi di DPRD Lutra. Jumlah kursi di DPRD Lutra hanya 35 kursi. Artinya, setiap pasangan calon bupati dan wakil bupati yang maju pilkada hanya butuh tujuh kursi.
Modal Golkar 11 kursi bisa mengusung tanpa koalisi. Golkar telah merekomendasikan Ketua DPRD Luwu Utara periode 2019-2024, Basir menjadi calon bupati Luwu Utara pada pilkada 2024. Pada pemilihan legislatif lalu, Basir maju di daerah pemilihan (dapil) lima meliputi Sabbang, Rongkong, Seko dan Sabbang Selatan dengan meraih 3.975 suara. Lebih rendah dari suara Caleg Partai Golkar asal Malangke dengan Amir Mahmud dengan perolehan 6. 108 suara.