Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel Andi Hasbi mengungkapkan, lokasi Pasar Terong dipilih sebab ada kanal yang mengarah ke Pantai Losari. Kata ia, kebanyakan sampah plastik yang mengalir ke laut dan pesisir berasal dari kanal tersebut, apalagi berada di sekitar wilayah perdagangan.
Sebut Hasbi, permasalahan sampah di Makassar sangat tinggi. Setidaknya, ada 4,1 juta ton sampah setiap harinya. Jika ini tidak dikelola, maka akan selalu berakhir di laut dan mengancam potensi pariwisata di Kota Makassar.
“Makanya kita mengajak masyarakat dan sekaligus pelaku usaha di Pasar Terong untuk bisa membudayakan bersih-bersih, sehingga nanti kita harapkan tidak ada lagi sampah yang dibuang ke kanal,” harap Hasbi.
Menteri KLHK Sitti Nurbaya dalam sambutannya melalui Zoom, mengatakan ada dua pendekatan pengelolaan sampah, yakni pengurangan dan penanganan. Upaya pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat.
“Karena sumber sampah berada di sekitar kita seperti rumah tangga, pasar, industri, dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya. Ini menjadi persoalan yang harus ditangani serius dan butuh perhatian kita semua,” bebernya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), capaian kinerja pengelolaan sampah nasional Tahun 2022 adalah 63,68 persen. Melalui pengurangan sampah sebesar 14,26 persen dan penanganan sampah sebesar 49,42 persen. Sampah plastik menempati posisi kedua setelah sampah sisa makanan, sebesar 18,75 persen.