Beda nasib dengan petahana Demokrat, Andi Ian Kurniawan Latanro turut kandas karena tak mampu bersaing di internal partainya. Suara Ian hanya 7.803, jauh di bawah Muzakkir 17.783 suara dan H Muhtadin 20.691 suara.
Atas capaian ini, Syahruddin Alrif menyebut itu sebagai rekor Nasdem. Sementara Sekretaris DPW PKB Sulsel, M Haekal jug mengakui, Azhar Arsyad sudah tidak lolos di dapil 9. Meskipun begitu, ia memastikan PKB akan mendapatkan 8 kursi untuk DPRD Sulsel. Secara keseluruhan di Sulsel sudah mengunci 77 kursi. “Masih potensi bertambah,” bebernya.
Sementara Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat Sulsel, Muhammad Aslan menyebutkan, belum dapat menyimpulkan petahana Ian Latanro tak lolos. Dia tak ingin mendahului penetapan di KPU. “Tunggu maki hasil rekap di KPU Sulsel,” singkat Aslan saat dikonfirmasi FAJAR, malam tadi.
Analis politik Unhas, A Ali Armunanto menilai capaian Nasdem ini tak lepas dari pengaruh Rusdi Masse Mappasessu (RMS) sebagai Ketua DPW Nasdem Sulsel. Dapil Sulsel 9 merupakan basis utama Nasdem karena menjadi kampung halaman RMS. “Jadi tidak heran jika perolehan suaranya sangat maksimal dan menjadi rekor tersendiri bagi Nasdem,” ujar Ali.
Capaian ini kata dia juga tak lepas dari suara Sekretaris DPW Nasdem Sulsel, Syaharuddin Alrif yang sangat tinggi. Ini menopang suara caleg lainnya, walaupun beberapa caleg lain juga terbilang tinggi. “Tapi saya juga menduga suara Sahar (Syaharuddin Alrif) juga tak lepas dari kontribusi dan relasinya yang kuat dengan RMS,” ucapnya. Dapil Sulsel 9 ini menjadi kunci kemenangan Nasdem untuk mengamankan posisi ketua DPRD. (mum/ham)