MAKASSAR, FAJAR – Dinas Kesehatan (Diskes) Sulsel terus memaksimalkan upaya penuntasan vaksinasi Covid-19 pada 2024 ini. Upaya itu digaungkan lewat berbagai upaya, termasuk dialog bersama institusi tertentu.
Termasuk dialog interaktif yang diselenggarakan Yayasan Inanta, bekerja sama dengan Perhimpunan Filantropi Indonesia, Ford Foundation, dan Kementerian Dalam Negeri. Dialog ini mengangkat topik penting, ”Penuntasan Vaksinasi Covid-19: Peran Masyarakat dan Tantangannya di Masa Endemi”.
Kadis Kesehatan Sulsel, Ishak Iskandar, mengatakan, pemerintah Indonesia memang telah redmi mencabut status pandemi Covid-19 dan beralih ke endemi. Meski begitu, kasus Covid-19 masih mengalami peningkatan pada periode 28 November 2023 sampai 2 Desember 2023.
Berdasarkan kategori, cakupan vaksinasi tertinggi di Sulsel dipimpin oleh SDM kesehatan sebesar 129 persen untuk dosis 1. Kemudian 127,05 persen dosis 2, sebanyak 107,4 persen dosis 3, dan 33,29 persen untuk dosis 4.
Kemudian disusul oleh kategori lansia, dengan cakupan vaksin dosis 1 sebesar 76,38 persen, 51,66 persen untuk dosis 2, lalu 14,64 persen dosis 3, dan 0,34 persen untuk dosis 4.
”Di posisi tiga itu ada kategori petugas publik. Masing-masing 86,98 persen untuk dosis 1, kemudian 80,95 persen dosis 2, lalu 40,12 persen dosis 3, dan 1,11 persen untuk dosis 4,” ujarnya.
Meski begitu, masih ada beberapa tantangan dalam mencapai penuntasan vaksinasi. Seperti kekhawatiran akan keamanan vaksin, kemudian juga berkaitan anggapan masyarakat bahwa vaksin sudah tidak diperlukan lagi, karena mereka merasa sehat.