FAJAR, PALOPO- Untuk menekan inflasi yang dipicu kenaikan harga beras, Pemkot Palopo akan masif menggelar pasar murah.
Kepala Dinas Perdagangan kota Palopo, Nurlaeli Kaso, menyebut kenaikan harga beras terjadi di semua daerah tidak hanya di Kota Palopo saja. Alasannya karena permintaan meningkat jelang bulan suci Ramadan.
Tak hanya itu, kata dia, produksi secara nasional juga berkurang karena pemerintah telah memprediksi masa panen, akan berlangsung sekitar bulan Maret dan April.
Kondisi cuaca tidak menentu juga mempengaruhi jumlah produksi tanaman padi, ini membuat harga beras menjadi tidak stabil di pasaran. “Kondisi cuaca juga tidak menentu, sehingga produksi mungkin tidak sebanyak ekspektasi pasar,” kata Nurlaeli kepada FAJAR Rabu 28 Februari 2024
Meski demikian, lanjut Nurlaeli, Pemkot Palopo terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga beras dengan cara menggelar pasar murah setiap minggunya, pihaknya bekerja sama dengan Bulog.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Dinas Ketahanan Pangan Kota Palopo Sudarso mengatakan stok beras di Ramadan ini pada dasarnya mencukupi.
“Beras kita ini memang dalam posisi impor antardaerah, karena untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang ada di setiap wilayah Kota Palopo,” jelasnya.
Sudarso mengaku, di Maret dan April nanti ada beberapa daerah penyangga beras terbesar yang ada Sulsel akan melakukan masa panen.
“Mudah-mudahan dengan itu, bisa menghasilkan stok beras yang banyak dan ini bisa menurunkan harga,” katanya
Pantauan FAJAR di sejumlah pedagang beras Palopo rata-rata mereka menjual dengan harga y dikisaran Rp17 ribu per kg. Sedangkan untuk beras termurah berada di kisaran Rp l13 ribu per kg.