BELOPA, FAJAR–Satu korban tewas kembali ditemukan di area longsor di hutan kaki bukit Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu. Dengan demikian, total sudah lima korban tewas akibat kejadian itu.
Korban bernama Ratang (50) asal Dusun Limbong, Desa Dampan, Luwu. Kemarin, sejumlah instansi dari Dinas Pekerjaan Umum telah menurunkan alat berat. Dua ekskavator dan dua buldoser.
Mereka membersihkan material longsor yang menutup jalan dari kelurahan menuju ke Bastem. Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum ini bergerak membersihkan material longsor.
Kepala Basarnas Makassar, Maxianus Bekabel, mengatakan sampai saat ini belum ada keluarga yang menyatakan hilang. “Kita masih tetap menunggu laporan warga,” kata Maxianus, Selasa, 27 Februari.
Dia menyebut, rata-rata korban adalah hanya melintas ke tempat kerjanya. Pihaknya sudah membuka posko gabungan untuk menerima informasi soal keluarga korban yang meninggal.
Soal longsor, ternyata disebabkan lahan sangat labil. Warga pernah membuka lahan hutan produksi tersebut untuk ditanami nilam.
Kepala Kesatuan Pengelohan Hutan (KPH) Latimojong, Hasrul mengatakan, longsor terjadi karena beberapa masalah. Terutama proyek yang melaluinya.
“Kami melihat adanya pekerjaan jalan. Mereka mengikis kaki gunung,” kata Hasrul, kemarin.
Pengerjaan proyek jalan itu juga tidak membuat saluran air. Air hujan merembes ke mana-mana, sehingga mudah longsor. Lahan yang ada di lokasi longsor kemiringannya sangat curam.
Dalam peta kehutanan topografi kemiringan terlihat mencapai 40 derajat. Curah hujan di daerah Bonglo selama beberapa bulan belakangan sangat tinggi. Kondisi ini membuat tanah pegunungan labil. Apalagi, kawasan hutan produksi ini pernah dibuka dan dijadikan warga lahan kebun nilam.