MAKASSAR, FAJAR–Kajian tentang perempuan memang tak pernah tuntas. Terutama jika mengaitkan antara tugas domestik dan publik mereka.
Tema ini pula yang mencuat dalam ujian promosi doktor Muh Yusuf AR SAg MIKom di Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Jl Bontotannga, No 36, Paopao, Gowa, Rabu (28/2/2024).
“Apa yang harus dilakukan perempuan agar bisa menyaingi laki-laki?” tanya Prof Abustani Ilyas, selaku penguji Yusuf AR.
“Harus sekolah tinggi-tinggi…” jawab Yusuf AR yang juga Direktur Fajar TV, salah satu media elektronik lokal di Sulsel, itu.
“Tak selamanya begitu,” cegat Abustani.
“Maksud saya perempuan harus sekolah tinggi-tinggi, itu salah satunya (untuk menyaingi laki-laki). (Aktif) di ruang publik juga harus diberikan kesempatan kepada perempuan,” lanjut Yusuf AR.
Abustani lalu kembali menyergah. Yang dia maksudkan, peran perempuan di ranah domestik dan publik, sama-sama jalan. Di situlah hebatnya Kaum Hawa. Namun, bukan berarti laki-laki sepenuhnya dominan terhadap perempuan. Bukan pula sebaliknya, tunduk pada perempuan.
Keseimbangan menjadi hal ideal dalam relasi perempuan dan laki-laki, meskipun di rumah, laki-laki tetap menjadi leader bagi perempuan. “Perempuan itu soal rasa dan laki-laki soal rasio,” sambung Abustani.
Yusuf AR mengangkat tema disertasi dengan judul Komunikasi Politik Legislator Perempuan PPP dan PKS, Studi pada DPRD Sulsel Periode 2014-2019. Dalam pemaparannya, promovendus dan penguji membahas sejumlah perempuan legislator, salah satunya Sri Rahmi, legislator DPRD Sulsel yang saat ini sedang berjuang menuju DPR RI.