Jadi dengan adanya MNP ini bisa menjadikan Makassar HUB Indonesia Timur, dan apalagi dengan daya tampung 2,5 juta TEUs per tahun itu sangat berkontribusi besar terhadap aktivitas ekspor Sulsel.
“Ini menjadikan kebanggan, sebagai penghubung internasional Indonesia tengah. Namun baru satu pelayaran yang bisa direct langsung yaitu SITC ke China, itu kita harapkan bisa terus bertambah dengan adanya MNP ini,” terangnya.
Kata dja, saat ini masiih banyak pelayaran yang masih sebagai agen dan kapalnya masih tarasit ke Surabaya, Semarang, dan Tanjung Priuk.
“Sebagai Asosiasi Ekspor, kami berharap ada pelayaran lain menjadikan Makassar homebas atau cabang, sebab sekarang banyak hanya menjadi cabang, karena kalau kita maundi kenal dunia harus banyak direct transportasi laut maupun udara yang langsung ke negara tujuan,” tuturnya.
Kata dia, dengan adanya penambahan pelayaran akan banyak pilihan lain bagi pelaku usaha ekspor untuk melakukan pengiriman barang ke negara tujuan. Apalagi adanya MNP ini menjadi amunisi tambahan bagi pelaku usaha untuk terus meningkatkan produksi barangnya dari tahun ke tahun.
“Mengingat kedepannya ada beberapa komoditas andalan dari Sulsel yang membutuhkan dirct langsung dari Makassar, dan adanya MNP ini juga memangkas biaya logistik dan efesiensi waktu serta efesiensi dari segi keuangan. Apalagi ditunjang dengan adanya jalan tol yang baru yang langsung ke MNP, ini menjadikan efesiensi biaya dan waktu untuk kontainer tersebut sampai ke pelabuhan tersebut,” ujarnya.
Untuk diketahui, peresmian MNP tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras. (sae)