English English Indonesian Indonesian
oleh

Perpustakan Umum Butuh Tambahan Koleksi Buku

FAJAR, MAKASSAR- Untuk menopang kebutuhan sumber ilmu pengetahuan para pelajar, mahasiswa maupun umum, perpustakaan di Sulsel perlu dibenahi. Terutama pada penyediaan buku-buku baru.

Diketahui, Perpustakaan Nasional Indonesia sudah merilis Indeks Pengembangan Literasi Masyarakat (IPLM). Hasilnya, Provinsi Sulawesi Selatan menempati urutan teratas.

Pada IPLM 2023, Sulsel mendapatkan 86,74 persen. Berada di atas DI Yogyakarta dengan 83,56 persen. Pada tahun sebelumnya, IPLM Sulsel berada di peringkat tiga nasional dengan nilai 78,40 persen. Sementara untuk Tingkat Kegemaran Membaca masih berada di urutan sembilan nasional.

Koordinator Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Syamsul Arif mengatakan, yang menjadi masalah selama ini adalah ketercukupan bahan koleksi. Ia membeberkan bahwa buku terbaru tidak setara dengan jumlah masyarakat.

Kata ia, dalam aturan UNESCO, setiap tahunnya semua orang wajib memiliki bahan bacaan minimal tiga buku terbaru. Sedangkan, hingga kini hal tersebut belum bisa tercapai melalui buku-buku konvensional.

“Kita di Sulsel jumlah penduduk hampir 10 juta, masih kurang koleksi, tapi kita buat perpus digital,” ujarnya.

Untuk tetap bisa eksis dalam peningkatan mutu literasi masyarakat, Dinas Perpustakaan Sulsel, kata Arif, punya inovasi. Misalnya, membuat resensi terhadap sebuah buku sehingga pengunjung bisa membacanya sebelum membaca buku asli secara langsung.

“Itu sangat penting bagi orang yang sibuk dan tidak sempat membaca, tapi dapat memahami isi bukunya,” imbuhnya.

News Feed