MESKI kebijakan tak sama dengan daerah lain, perbankan memiliki program tersendiri bagi UMKM di Sulsel. Muaranya, sama-sama mengembangkan mereka.
Pemimpin Divisi Ritel dan Konsumer
Bank Sulselbar, Akhmad Nur Rizal menuturkan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan untuk segmen UMKM di Sulsel masih menunjukkan tren positif. Sehingga tren penyalurannya tumbuh.
“Namun, untuk saat ini belum ada program dari kami terkait dengan insentif atau subsisdi atas bunga pinjaman untuk UMKM,” ucap Akhmad.
Bank Sulselbar sedang fokus untuk akselerasi penyaluran KUR kepada para pelaku UMKM. Sebab, kuota KUR dari pihaknya tergolong tinggi. “Untuk tahun ini kami mendapatkan kuota KUR sebesar Rp1 triliun,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulsel Supendi mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan penyaluran KUR per sektor usaha sampai dengan Desember 2023 mencapai Rp15,49 triliun.
“Hal itu mengalami minus growth sebesar -12,2 persen,” ucapnya.
Sektor pertanian, perburuhan, dan kehutanan masih menjadi sektor usaha terbesar penyaluran KUR sebesar Rp6,5 triliun. Disusul sektor usaha perdagangan besar dan eceran sebesar Rp5,5 triliun.
Penyaluran UMi per sektor usaha sampai dengan Desember mencapai Rp251,85 miliar, mengalami growth 17,3 persen.
“Perdagangan besar dan eceran menjadi sektor usaha terbesar penyaluran UMi sebesar Rp248,20 miliar disusul sektor usaha pertanian, perburuhan, dan kehutanan sebesar Rp2,49 miliar,” katanya. (sae/zuk)