MAKASSAR, FAJAR — Subsidi bunga pinjaman masih jadi wacana. Meski positif, perbankan masih menimbang.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung perekonomian saat ini. Keberpihakan pembiayaan diharapkan bisa menggenjot sektor padat karya ini.
Terbaru adalah usulan subsidi bunga bagi para pelaku UMKM. Sejumlah daerah telah menempuh kebijakan ini, namun di Sulsel belum ada sama sekali. Padahal, sangat dibutuhkan.
Meski begitu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah dianggap membantu. Jika pun ada tambahan subsidi bunga dari pemerintah, UMKM akan lebih leluasa lagi mengembangkan usaha.
“Kita memang merasa sangat terbantu dengan adanya KUR ini,” kata pelaku UMKM, Farmawati, kemarin.
Dengan adanya fasilitas KUR dari perbankan, menjadi salah satu penopang dari pihaknya untuk bisa terus mengembangkan usaha. Meski begitu, ia berharap adanya program khusus yang dihadirkan terkait dengan bunga dari KUR tersebut.
“Jadi kami harap ada program bunga khusus untuk kami, agar usaha kami bisa terus berkembang tanpa harus memikirkan besarnya bunga dari KUR tersebut,” harapnya.
Konversi Program
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menuturkan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak menyediakan bantuan fasilitas untuk subsidi bagi pelaku UMKM. Namun programnya dalam bentuk lain.
“Jadi kita tidak ada bantuan dalam bentuk subsidi itu, kita hanya biasa bantu peralatan,” ucapnya.
Hal lain yang digalakkan bersama dinas terkait di kabupaten yang menaungi koperasi dan UMKM adalah mendorong mereka bisa mengakses pembiayaan berupa KUR di perbankan.