Kasus ini sendiri mencuat dari laporan Badan Antikorupsi Internasional Uni Eropa (Greco). Yang menyebut adanya kemahalan harga cukup fantastis dari rencana pembelian pesawat bekas berumur 20 tahun tersebut.
Di pasaran, Mirage 2000-5 dibanderol dengan harga USD 23-35 juta per unit. Namun, Kemenhan membelinya dengan harga 66 juta dollar per unit. Danang mendorong agar KPK bergerak cepat dalam mengusut perkara ini.
Mereka harus bekerja sama dengan penyidik dari Greco Uni Eropa yang menemukan potensi adanya dugaan mark up pembelian pesawat ini. Sebab, kasus-kasus yang diungkap oleh lembaga internasional lalu didalami dan diproses oleh KPK bukan barang baru. Kasus Garuda dan KTP-el semisal. Mulanya muncul dan ditemukan oleh lembaga internasional.
Koalisi Masyarakat Sipil menyebut pihaknya sudah mengumpulkan bukti untuk memperkuat laporan.
Khususnya dalam membantu KPK dalam menuntaskan perkara ini dan menjadi terang ke publik. “Soal bukti apa saja, kami belum bisa sampaikan secara detail,” terang Kurnia.
Sementara Ketim Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Rosan Perkasa Roeslani melaporkan pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie terkait kasus pencemaran nama baik ke Bareskrim kemarin.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Erdi A. Chaniago mengatakan bahwa benar terdapat laporan tersebut di Bareskrim. “Laporan akan diteliti,” paparnya.
Nantinya, pelapor dan terlapor akan dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Klarifikasi ini akan ditempuh setelah laporakn diteliti. “Keduanya, baik pelapor dan terlapor,” terangnya.
(elo/idr/JPG/zuk)
