Selain itu, ia juga mengungkap bahwa, untuk penerapan kepemimpinan digital yang berdasar kepemimpinan profetik diperlukan penanaman nilai-nilai keislaman, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran.
“Penanaman nilai-nilai transendensi, liberasi dan humanisasi, ini penting karena kepemimpinan profetik akan bermuara pada tu’minuna billah, ini tentunya yang ingin kita raih dimana pun berada meski perkembangan era semakin canggih, maka pemimpin pun harus bertransformasi,” imbuhnya yang juga merupakan Sekretaris Bidang Pusat Informasi dan Teknologi Digital Nasyiatul Aisyiyah Sulsel.(fit)